Usaha refill (isi ulang ) tinta printer mulai dikenal secara luas di
sekitar tahun 1997, dimana pada saat itu
ekonomi yang mengakibatkan terjadinya fluktuari dolar yang cukup tinggi.
Karena tinta cartridge original di
melonjak tinggi mengikuti fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar. Sejak saat
itu lah usaha refill tinta menjadi primadona mengantikan posisi tinta printer
original karena harganya yang relatif murah.
Ternyata tidak sampai disitu, keadaan tersebut berlanjut hingga kini, antusiasme
konsumen terhadap refill tinta tak pernah surut, bahkan jika kita perhatikan
penggunaan refill tinta sudah menjadi kebiasaan di banyak perkantoran.
Pada saat ini usaha refill tinta sudah berubah menjadi suatu industri bisnis yang
menggiurkan, terutama di kota-kota besar dengan bermunculan nya berbagai
macam merek refill tinta yang banyak ditawarkan kepada konsumen dan
mengakibatkan persaingan antar merek menjadi semakin ketat.
Walaupun demikian potensi usaha refill tinta masih tetap menjanjikan terutama di
daerah yang belum banyak persaingan nya. Bahkan banyak yang beranggapan
bahwa usaha refill tinta ini masih bayi ( masih sedikit pemainya ) yang akan terus
tumbuh seiring pertumbuhan kebutuhan akan komputer.
Tanpa kita sadari komputer saat ini sudah bukan barang mewah lagi, kebutuhan
data dan informasi semakin meningkat, hampir setiap orang sekarang memiliki
komputer baik untuk keperluan bisnis atau pribadi. Mereka merupakan potensi
besar bagi bisnis refill ini. Setiap pemilik komputer tentu membutuhkan printer
untuk mencetak hasil kerjanya. Semakin sering mereka mencetak, maka
semakin besar potensi bagi bisnis refill ini karena tinta akan habis secara
berkala.
Pemakaian cartridge terus meningkat, pada tahun 2003 lebih dari 900 juta
cartridge inkjet original terjual di seluruh dunia. Penelitian pasar menunjukkan
bahwa lebih dari 85% konsumen membuang cartridge yang telah digunakan dan
membeli yang baru (Sumber: Recharge Magazine). Jika dilihat dari data
tersebut, bisnis refill tentu mempunyai potensi yang besar. Potensi ini akan
semakin meningkat seiring dengan kesadaran pengguna printer bahwa cartridge
mereka dapat direfill. Konsumen bisa menghemat biaya sampai 80%
dibandingkan jika mereka membeli cartridge original.
Pada sat ini harga printer inkjet mulai terjangkau dengan kisaran harga Rp 500
ribuan, lebih murah jika dibandingkan dengan harga printer dotmatrix sehingga
makin banyak konsumen yang sanggup membeli printer inkjet. Mereka
menganggap printer sebagai kebutuhan untuk melengkapi komputer yang
mereka miliki.
Vendor menjual printer inkjet dengan margin yang sangat kecil bahkan
mendekati ongkos produksi, mereka berharap mendapatkan keuntungan dari
menjual cartridge dengan harga tinggi. Harga cartridge yang mahal mendorong
konsumen untuk mencari alternatif lain yang harganya lebih murah.
Refill merupakan alternatif yang paling mungkin bagi para pengguna printer.
Mereka dapat menghemat biaya sampai 80% dari cartridge original dengan
kualitas yang setara originalnya. Kondisi ini akan membuat posisi penjualan
produk refill kuat di mata konsumen karena mereka mengharapkan kualitas yang
baik dengan harga yang terjangkau
Cartridge Tinta original berharga relative mahal karena pembuatannya memakan
biaya mahal. Pada cartridge tinta dilengkapi dengan lubang penyemprotan tinta
(head) yang relative rumit dan dilengkapi pula dengan rangkaian elektronik yang
sangat halus.
Keuntungan yang diraih produsen printer Iebih banyak dari pembelian cartridge
tinta-nya dari pada pembelian printer. Dapat dibayangkan konsumen membeli
printer mungkin hanya sekali dalam beberapa tahun, tetapi Ia mungkin akan
membeli cartridge tinta beberapa kali dalam setahun dan Ia di-harus-kan
membeli cartridge tinta yang sudah ditentukan sesuai dengan printer inkjet- nya.
Semua cartridge tinta printer inkjet pada dasarnya dapat diisi ulang dengan tinta
suntik yang sesuai peruntukkannya, oleh karena itu mengapa anda harus
membuang cartridge tinta anda saat tintanya habis yang jelas-jelas dapat diisi
ulang.
Keberadaan tinta suntik memberikan pilihan yang jauh lebih murah dibandingkan
dengan pembelian cartridge tinta baru dengan kwalitas hasil cetakan yang tidak
beda jauh. Menurut harga pasar yang berlaku sekarang, Rp. 30,000 untuk sekali
mengisi ulang cartridge tinta Black dan Rp. 40.000 s/d Rp 60.000 untuk colour.
Bandingkan dengan harga catridge baru original yang berkisar antara Rp.
150.000 s/d 250.000 per cartridge.
Sedangkan bagi pengusaha refill tinta ongkos yang dikeluarkan untuk sekali refill
sekitar Rp. 3000,- s/d Rp. 3500,- untuk tinta black & Rp. 6000,- untuk tinta
colour. Jadi jika dihitung keuntungan yang didapat pengusaha refill tinta bisa
sampai 10 kali lipat...!!! cukup menggiurkan bukan...
Nah…jika anda sudah tertarik dengan usaha ini bagaimana penerapannya…?
Banyak yang beranggapan dan seperti yang banyak ditawarkan di media bahwa
membuka usaha refill tinta printer itu membetuhkan investasi cukup besar..!!!
Tapi dalam kenyataan nya tidaklah demikian, karena sebenarnya…tergantung
anda akan memulai usaha ini dari mana…
Kalau anda ingin langsung membuka usaha ini dengan menggunakan mesin &
peralatan modern tentu saja investasi nya akan besar…!!! tapi sebenarnya anda
bisa memulai usaha ini dengan cara yg sederhana yaitu dengan cara refill tinta
manual dengan mengunakan peralatan sederhana yang banyak di jual
dipasaran. Cara ini juga bisa dipakai untuk menjajaki pasar sebelum anda
memutuskan berinvestasi lebih besar agar terhidar dari resiko kerugian.
Selain itu jika anda memutuskan untuk mejalankan usaha refill tinta secara
manual, anda juga bisa mengabungkan usaha ini dengan usaha jasa komputer
lainya, misalnya : Service computer, retal computer, pengetikan, print, burning,
cetak photo dll.
Jika tempat usaha anda dan konsumen letaknya masih dalam menjangkauan, di
komplek perumahan misalnya, sebaiknya berikan jasa pelayanan antar jemput,
dan test hasil refill dilakukan ditempat konsumen, karena selain dapat
mempererat hubungan dengan konsumen sehingga konsumen anda menjadi
loyal, juga dapat mengurangi biaya investasi terutama untuk pembelian printer.
Bisa anda bayangkan jika test hasil refill dilakukan di tempat usaha anda, berarti
anda harus menyiapkan berbagai macam printer karena tdk semua konsumen
anda menggunakan jenis printer yg sama.
informasi yg sangat menrik gan, thanks
BalasHapustenyata ada sejarah nya juga refil ya
BalasHapus